Saturday 23 December 2017

,   |  No comments  |  

Keguguran

Kebahagian dan kesedihan datang silih berganti, itulah yang kini sedang ku alami.
Beberapa bulan yang lalu datang kebahagiaan menyelimuti keluarga kami, dia yang kelak menambah kebahagiaan kami, tespack menunjukkan 2 garis. Susu hamil sudah dibeli, sudah seminggu sejak berita bahagia itu datang. Paginya aku dan suami pergi ke bidan untuk memeriksakan kandungan di puskesmas, karna salah info layanan ibu hamil di Puskesmas Lawu setiap hari Rabu, aku datang hari Selasa. Akhirnya pulang. Sebenarnya ingin segera periksa ke Bidan karna selama hamil, Asi jadi tidak seperti biasanya, Si Kecil sering rewel dan merasakan kontraksi setiap menyusui. Tapi aku menganggapnya itu biasa.. Karena aku tidak memiliki riwayat kandungan lemah, dan kedua anakku NWP (Nursing While Pregnant), tidak ada masalah dengan kandunganku. Tapi hamil ke-4 ini beda dengan yang lainnya.. Biasanya menginjak 5w menuju 6w sudah merasakan mual muntah, kini tidak. Hanya kontraksi sedikit. Itu saja.

Malam itu, tanggal 19 Desember 2017 pukul 4 pagi, Sakti rewel sekali, dia seperti tidak puas menyusu, putingku ditarik-tarik dan berkali-kali membantingkan kepalanya di atas perutku, kontraksi makin kencang. Perut melilit, keringat dingin. Dan.. Keluar flek coklat.
Ada rasa khawatir sedikit, tapi aku meyakinkan diri baik-baik saja. Baik-baik ya Nak.. Aku pakai istirahat, tapi ternyata darah semakin mengucur deras. Pukul 08.00 aku mengabari suami, lalu kami segera ke dokter kandungan di Mutiara Hati, sampai disana antri nomer 47 dan baru dilayani pukul 13.00, badan sudah lemas..

Dan ketika di USG. Usia kandungan 5w4d, dokter menyatakan kalau janin sudah tidak bisa dipertahankan. Lalu aku harus cek lab untuk memastikan butuh kiret atau tidak.. Hasilnya, aku tidak perlu kiret, hanya diberikan obat peluruh dan harus kontrol lagi untuk memastikan rahim sudah bersih.

Selama perjalanan pulang, aku sesenggukan sendiri. Sekalipun suami dan keluarga menghibur dan meyakinkan kalau mudah saja bagiku untuk hamil lagi, namun tidak bisa dipungkiri kesedihan itu tidak bisa sirna hingga saat ini, rasa kehilangan itu tetap ada..

0 comments:

Post a Comment

Monggo Pesan dan Kesannya