Pembelajaran Bahasa Daerah pada Anak Sedini Mungkin

Moms, readers n bloggies :)

Tau sendiri kan bahwa Indonesia kaya akan budaya, mulai dari bahasa, kesenian hingga adat istiadat yang original, lain daripada yang lain, yang kini justru banyak orang lain tidak sadar tentang pentingnya budaya, jadi mungkin saking banyaknya kita baru sadar kalau yang dicap milik Negara lain itu adalah budaya asli kita, nah lo?!! Itu contoh yang cukup besar ya.. ada hal-hal kecil yang juga tidak kita sadari, berapa banyak anak dari daerah Surabaya, Kediri, Tulungagung, Magetan, Ponorogo dsb yang tidak bisa bahasa kromo inggil? Bahasa khas jawa timur bagian barat, ada berapa banyak anak dari bangkalan, sumenep, dsb yang tidak bisa bahasa Madura? Ada berapa banyak anak dari daerah Jakarta, Garut, Bandung, Bogor, Cirebon, yang tidak bisa bahasa sunda? Dsb..

Aku sendiri mensesusnya, meskipun skala sensusnya sepondok pesantren di suatu daerah saja, banyak anak dari daerah Mojokerto, Surabaya, dan pelosok desa lainnya :p yang justru lancar sekali bahasa Indonesianya, tidak ada medok-medoknya sedikitpun, ngomong sama orang tuanya juga gitu “eh, ma.. maa.. kenapa itu matamu?” -_____- ketika kutanya “nduk? Sampean bisa bahasa kromo inggil? Kalau dari Jawa Timur kan biasanya pinter bahasa Kromo?” “Ga bisa bundaa.. mamah samah papah ajah kalo ngomong pake bahasa Indonesia, paling-paling juga nenek yang bisa, tapi aku ga ngerti artinya” “owhh..” setelah prihatin menyaksikan beberapa kejadian anak-anak yang kacang lupa kulitnya, maka sejak itu pula aku mengadakan gerakan wajib berkromo inggil pada orang tua, meskipun seperti babat alas, penuh kerja keras mengajarkan mereka bahasa, satu dua kata perharinya, seperti njih, mboten, dalem, pripun, pinten, dsb.. Alhamdulillah mereka sudah lancar, minimal telingaku berasa adem ketika mendengar mereka menelfon orang tuanya dengan sapaan “mama kaleh papa pripun kabar? Sehat sedanten njih?” horeeee berhasil *joged2*

Eh tau gak siih *muka serius*, aku pernah loh menemukan sebuah blog dari negara tetangga yang isinya adalah tata cara melafalkan bahasa krama inggil yang tepat dan benar, whattt?? gaswat.. Budaya kita mulai dilirik tetangga sebelah nih, emang dasar rumput tetangga keliatan lebih ijo kali yak :p kalau negara lain aja tertarik dengan bahasa Jawa, kenapa empunya sendiri tidak mau melestarikan? "maka akan kau temui suatu kaum pada zaman yang semakin modern yang tidak akan bisa berbahasa bahasanya sendiri" (bukan kitab ayat keprihatinan)

Dan memang nyatanya sekarang banyak sekali orang tua yang mengajarkan anaknya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, dan juga lebih ekstrim lagi dengan bahasa Inggris, Perancis, Belanda, terkesan memang keren dan tidak terlihat kampungan menurut mereka, nah.. berawal dari tekat ingin melestarikan Budaya Jawa dan mengajarkan anak tawadlu, maka sejak dalam kandungan aku dan suami memutuskan untuk mengajak komunikasi anak dengan bahasa jawa kromo inggil sebagai pondasi awal anak berbicara, minimal tidak mencetak anak menjadi pribadi yang kasar karna bahasa kromo inggil adalah bahasa yang pengucapannya dengan nada rendah dan begitu halus serta sopan, aku sendiri selalu menggunakan bahasa kromo inggil kepada orang tuaku, mertuaku, juga suami :* doakan semuanyah semoga aku berhasil yak, untuk urusan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lain, itu nantiiii sajaaah :D