Monday 11 October 2021

  |  No comments  |  

Kelahiran Anak ke-5

14092020

Menurut penelitian, hanya sekitar 5% bayi yang lahir sesuai hari perkiraan lahir (HPL). Dan aku termasuk yang 5% itu, melahirkan bayiku tepat saat HPL. 

Meskipun ini adalah kelahiran yang ke-5, tak membuat aku pintar membedakan mana kontraksi asli dan mana kontraksi palsu. Beberapa kali mengalami kontraksi palsu membuatku galau. Apa lagi usia 35 minggu bayi dinyatakan dokter masuk panggul, jadi nambah galau deh saat mau mendekati HPL.

Saat itu tanggal 14 September 2020 jam 11.52 perut terasa kencang, tapi bukan mules. Entah mulai jam berapa muncul kencang-kencang pada perut karena selama hamil aku selalu tidur subuh bangun siang, jadi ketika bangun tidur aku merasakan ada gelombang cinta dari dalam perut. Mungkin sudah mulai ada sejak aku tidur 😁 Karena sudah feeling akan melahirkan pada hari itu, maka aku masih sempatkan masak, bersih-bersih rumah, nyuapin anak dan ponakan-ponakan, sholat dzuhur dan make up dong 😌

Aku instal aplikasi penghitung kontraksi, kontraksi mulai hilang timbul per 30 hingga 15 menit. 

aplikasi timer kontraksi


hitungan kontraksi

Jam 14.00 ada peringatan dari aplikasi untuk segera menghubungi provider. 


Maka segera aku dan suami berangkat ke RS. Kamar Medika. Sebenarnya masih ingin tinggal di rumah dulu sambil menunggu kontraksi makin intens, RS juga dekat hanya 5 menit dari rumah, tapi karena ini masa pandemi dan pastinya ada proses yang dilalui seperti rapid atau swab dan pemeriksaan lainnya maka kuputuskan untuk berangkat lebih awal. 

Jam 14.20 sampai di IGD, diperiksa bidan untuk VT sudah bukaan 2, tes rapid, dan menunggu hasil rapid, pesan kamar VIP Lavender. Pemesanan kamar VIP ini ternyata sudah disiapkan oleh suami jauh-jauh hari saat periksa kehamilan agar selama menunggu penambahan bukaan aku bisa lebih nyaman. 

Jam 14.30 keluar hasil rapid nonreaktif, jadi kata dokter tidak perlu tindakan swab, akhirnya bisa langsung pindah kamar untuk menunggu kontraksi. 

Di sela-sela menunggu nambah bukaan, aku chating sama temen-temen dan adekku. Membahas apa aja, ada yang curhat, ada yang bahas seputar permasalahan fiqh perempuan, chat sama admin Reinkarnasi (admin di Grup FB Share Ilmu dan Pengalaman tentang Kehamilan dan Tumbuh Kembang Anak) kasih update perkembangan kontraksi, chat sama admin perempuan membaca dan vendor tanya-tanya merchandise yang belum sampai dianter Pak Gojek, dan tidak lupa membahas baju-baju kece di olshop sama adekku 😌 sampai-sampai suami komentar “iki piye arep lahiran kok sik kober chattingan” *pertarungan melahirkan nyawa baru masih sempat membahas seputar duniawi dan perghibahan 😌

heboh sendiri di grup

tidak lupa membahas masalah duniawi 😌

masih seputar perduniawian 😳

Dan chatting beberapa aib yang tidak bisa ditangkap layar 😗

Oh ya, sudah masuk Jam 20.00 VT kedua masih bukaan 3, lumayan lama sih buatku untuk kelahiran yang ke-5 ini. Jam 20.30 aku mendapatkan telfon dari Ning Shoma, beliau tiba-tiba tanya kabarku, pas sekali waktunya, sekalian saja kubilang minta barokah doa ke Romo Yai Husein Ilyas (ayah Ning Soma) agar kelahiran kali ini lancar, karena kontraksi justru makin lama makin lambat datang. Gayung bersambut, beberapa menit kemudian Ning Soma datang ke RS membawakanku air asma’ (air doa) dari Romo Yai, dan langsung kuminum. Ajaib, tiba-tiba gelombang cinta itu datang secara intens, seharusnya observasi lagi jam 23.00, tapi sepertinya makin intens kontraksinya. Karena sudah semakin berhasrat ngeden, akhirnya jam 22.00 suami menghubungi bidan yang jaga dan cuss langsung dipindah ke ruang VK, kontraksi makin berlanjut yang rasanya aduhai, tapi kata bidan gak boleh ngeden dulu, tapi aku gak kuat kepingin ngeden, ya sudah aku ngeden aja 😂 pas dilihat bidan ternyata kepala bayi sudah turun dan taraaa jam 22.30 bayi yang dinanti-nanti keluar juga dari rahim emak. 

Terima kasih, Gusti. Telah melahirkan kami sebagai orang tua lagi. Sejatinya ketika seorang ibu melahirkan, yang lahir bukan hanya seorang anak, tapi juga kelahiran kembali bagi kedua orang tuanya. 

Terima kasih, “ADIB MUHAMMAD MAYDUMI SOSRODIHARJO” telah berkenan lahir dari rahim Ibu, telah berkenan menjadi anak ke-5 Bapak dan Ibu. Semoga engkau tumbuh dan berkembang dengan baik serta menjadi anak yang sholih.

Terima kasih suamiku yang menjadikanku prioritas dalam segala hal. 

Terima kasih RS. Kamar Medika dengan segala fasilitasnya yang mendukung pasien untuk melahirkan secara per vaginam, terima kasih dr. Yulianto, SpOg yang senantiasa mengawal perkembangan kehamilanku hingga proses melahirkan dengan tenang, sehat, dan selamat hingga proses pemulihan pasca melahirkan. 

*man lam yasykurin nas lam yasykur lillah
*la in syakartum la aziidannakum

Berikut aku lampirkan beberapa testimoni melahirkan dengan mental yang santuy 




jadi begini ibu-ibu, mari kita ganti makna melahirkan bukan lagi pertarungan antara hidup dan mati. Mari memberikan afirmasi positif ke tubuh kita bahwa kita mampu melahirkan dengan mudah, nyaman, dan minim rasa sakit. Tubuh kita pintar, janin kita pintar, kita diberkati Tuhan. Tidak peduli bagaimana cara melahirkannya, baik melahirkan secara per vaginam atau melahirkan operasi, kita harus bahagia, kita harus nyaman, jangan panik. Kita semua diberkahi kemampuan untuk melahirkan insan-insan yang mulia. Selama hamil aku sering membaca ilmu hypnobirthing dari Bidan Yessie, baik berupa website-nya di bidankita.com, IG, dan juga youtube. Aku lampirkan link video dari bidan kita yang membuat kita merasa nyaman dan tenang ketika melahirkan. 

Wednesday 29 January 2020

  |  No comments  |  

Kehamilan Ke-7

Hai moms, sudah lama tidak menulis di sini, dan seperti biasa, aku inget nulisnya kalau lagi hamil doang 😁 dan yap, setelah dua kali keguguran pada hamil ke-4 dan ke-5, lalu melahirkan anak perempuan tapi juga diambil olehNya usia prematur 8 bulan 😇 aku kembali hamil, kali ini yang ke-7 😄 hampir gak percaya karena setelah melahirkan tahun lalu (Februari 2019), aku memutuskan untuk menunda memiliki momongan, kira-kira dua sampai tiga tahunan, kontrasepsi yang aku gunakan adalah kondom, atau kalau lagi kehabisan kondom ya inzal :D 10 bulan lamanya bertahan dengan kontrasepsi macam itu, sampai pada awal tahun ini, Januari tanggal 9, biasanya sudah haid. Terakhir haid tanggal 9 Desember, dan biasanya sih maju sehari atau dua hari, tapi sampai tanggal 9 aku belum juga mendapat haid.

Aku memutuskan untuk beli testpack, harganya masih terjangkau yah :D 2500 perak 😄 akhirnya beli 10, pulang dari apotik langsung pake deh, gak perlu nunggu besok pagi keburu penasaran 😆 dan ternyata sudah 2 garis tegas aja 😀 padahal telat haid masih sehari. 


Besoknya tespack lagi lah 😄


Makin tegas yaa garisnya, dua garis merah. Apakah kalau istri sultan garisnya menjadi dua garis biru? 😂 

Besoknya lagi demo, divideoin. Kurang kerjaan maklum.. 


Reaksiku hari pertama tau kalau tp positif langsung kaget, kok bisa sih padahal udah ati-ati bener, apa iya kalau dikeluarin di luar masih ada sisa sperma yang masuk? Au ah. Bersyukur aja intinya semoga kuat, dan ketika aku kabarin ke suami aku tanya sama dia “pernah gak suatu saat disengaja dimasukin?” 😆 suami bilang sumpah enggak, aduh ya sudah lah berarti emang takdirnya begini. Hehehehe..

Dan drama mual-mualnya pas hari ke-3 setelah testpack, bangun tidur udah kayak orang hamil 😩 eh beneran hamil ya 😆 pagi-pagi sudah heboh hoek-hoek. 

Sekarang usia kehamilan sudah masuk 7 minggu, satu hal yang menjadikanku tambah syukur, mual-mualnya gak kayak dulu yang sampe gak bisa bangun, kali ini cuma pagi aja mualnya, kalau sore datang udah ngantuk berat dan setelah isya’ pasti langsung tidur. Beruntungnya betah bau-bau masakan atau dapur, kehamilan anak pertama sampai ke-4 gak betah sama bau-bau wangi atau bau masakan. 

Mungkin sudah disetting begini sama Tuhan, suami dan anak 3 masak iya gak makan kalau aku masih gak betah bau-bau masakan 😄 asyiknya aku tetep bisa masak. 

Terima kasih, Tuhan..



Tuesday 12 March 2019

  |  No comments  |  

Bagaimana Aku Bisa Move On dengan Semua Ujian Ini?

Tahun kemarin baru ku sadari adalah tahun dimana aku diuji dengan ujian yang cukup membuatku bersyukur, selain bersabar tentunya. Keguguran dua kali dan hamil berikutnya ditakdirkan melahirkan seorang putri yang memilih berpulang dalam kasih sayang Allah. Mungkin jika anda membaca postingan-postinganku sebelumnya akan tau bagaimana perjalanan dan perjuanganku mempertahankan anak keempat hingga keenam, pada kehamilan keempat aku mengalami abortus spontan usia dini, 6w.. ya, aku bersyukur, loh keguguran kok bersyukur? Karna aku mengambil sisi positifnya, bahwa aku bersyukur kehilangan calon janin pada usia kehamilan yang masih dini, aku tidak bisa membayangkan jika keguguran usia 2 bulan atau 3 bulan, perasaan kehilangan itu akan begitu terasa. Syukur tetap aku gaungkan ke ilahi.

Selang 3 bulan kemudian kabar bahagia datang kembali, aku positif hamil, usia kehamilan saat itu 1 bulan (4w), waktunya bersamaan dengan masuknya bulan ramadhan tahun 2018, meskipun kehamilan kelima, aku tetap waspada dan berhati-hati menjaga kehamilan, masuk 5w aku usg ke RS. Mutiara Hati, dokter mengatakan belum terlihat janinnya, hanya ada kantung janin. Aku diberi vitamin dan dokter menyuruh kembali seminggu kemudian. Saat usia 6w, alu kembali usg di tempat yang sama, betapa sedihnya hati ketika dokter memvonis kalau aku hamil kosong (BO), padahal aku tidak mengalami flek atau kram, yang aku tau tanda hamil kosong salah satunya adalah flek yang cukup banyak. Dokter memberikan 2 opsi, langsung dikiret atau ditunggu saja? Aku tanya dokter berapa persen harapan janin ini dapat berkembang? Dokter bilang 20%, tapi aku tidak menyerah. Aku memilih untuk mempertahankan janin dan menolak untuk kiret, tapi aku merasa ada yang janggal, biasanya masuk 5w morning sickness mulai menyerang, tapi sampai 6w aku masih sehat. Aku bersyukur karna aku ingat pernah berdoa jika hamil lagi ingin sehat tidak ada mual muntah selama hamil, dan aku merasa ini jawaban doaku. Saat kehamilan usia 7w, aku mengalami flek warna pink, aku panik. Meskipun belum banyak fleknya aku langsung memeriksakannya ke dokter yang berbeda, yakni di RSI Sakinah oleh dokter Ida, Sp. Og, usg transvaginal, terlihat janinnya. Alhamdulillah. Bisikku, dr. Ida menyarankan agar aku opname untuk mempertahankan janin, hari pertama opname masuk sore hari, aku merasa semakin lama flek semakin banyak seperti haid pertama, aku sudah pesimis untuk mempertahankan janin ini dan lebih memilih izin ke dokter untuk pulang, dokter mengizinkan pulang dan diberi obat penguat, sampai rumah malam, aku masukkan obat penguat lewat vagina, semalam tidak keluar flek, tapi ketika bangun tidur aku merasakan kram dan akhirnya janin keluar dengan sendirinya pada usia kehamilan 8w tanpa kiret. Aku pasrah dan kembali bersyukur, lho keguguran kok bersyukur? Yah, lagi-lagi aku harus mengambil sisi positifnya, Ya Allah. Sesungguhnya anak adalah hakMu sepenuhnya, jika belum waktunya bagiku memiliki kembali momongan, maka tandanya memang belum waktunya, fokus kepada ketiga anakku. 

Selang sebulan dan siklus haid sekali aku kembali positif hamil, kali ini di luar dugaanku, karena aku merasa jarak kehamilan terlalu berdekatan, tapi karena sudah terlanjur positif hamil maka harus aku syukuri, usia kehamilan 5w aku mengalami flek coklat, aku sudah pesimis lagi, jangan-jangan keguguran lagi, 9 hari lamanya flek coklat membuatku menangis sepanjang hari, yang ku lakukan hanya bedrest dan ikhtiar minum obat penguat janin dari dokter, dan alhamdulillah 9 hari flek tiba-tiba berhenti, flek hilang mual muntah mulai datang. Aku bersyukur, karna mual muntah tanda janinku kuat, sebagaimana kehamilanku yang pertama sampai ketiga diwarnai dengan all day sickness. Aku mulai berani usg kembali saat usia janin 8w, mendengar detak jantungnya aku merasa bahagia tiada tara, memasuki kehamilan bulan ketiga jerawat mulai menyerang seluruh wajah seperti orang kena cacar air, memasuki bulan keempat ada kabar yang begitu mengejutkan, jenis kelamin anakku ternyata perempuan. Kebahagiaan itu bersamaan dengan hilangnya mual muntah dan sensitif bai-bauan. Aku bisa makan banyak dan bobotku naik drastis menjadi 48 kilo, sebelum hamil berat badanku hanya 40 kilo. Kehamilan masuk bulan ke enam mual muntah datang kembali dan jerawat semakin memenuhi wajah. Masuk bulan ke delapan aku merasa gerakan bayi berkurang drastis. Aku memeriksakan ke dr. Ida, dokter Ida mengatakan kalau detak jantung bayi melemah, seharusnya di atas 160 tetapi terbaca 120, usia usg tidak sesuai dengan usia seharusnya, berat janin sekitar 1,6 kg. Aku mulai panik, dokter menyarankan untuk dikeluarkan dengan cara sc, tapi tidak menjamin bayi bisa bertahan hidup. Opsi lainnya adalah menunggu hingga usianya cukup matang untuk dilahirkan dengan didrops beberapa obat untuk menguatkan organnya. Aku memilih opsi kedua. Selang 3 hari berikutnya aku mengalami kontraksi yang teratur, segera menuju rumah bersalin dan pukul 15.00 tanggal 19 Februari 2019 aku melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik, sempurna seluruhnya, aku memberinya nama Adiba Azzuhdia. Melahirkan secara spontan, sedikit mengejan dan kontraksi yang masih bisa ditolelir, Adiba tidak ingin merepotkan ibunya. Namun selang beberapa menit kemudian ia memilih untuk pulang menghadap Rabbnya. Aku bersedih, aku menangis dan itu berselang hingga sekarang, 19 hari setelah kepergiannya, bahkan saat aku menuliskan kisah ini.. Tapi dua hari setelah kepergiannya, aku bersyukur, bersyukur atas kehadirannya. Melengkapi hidupku, meskipun aku tidak memiliki hak untuk mengasuhnya hingga dewasa, aku bersyukur karna kelak dia akan bersamaku di surga, menyambutku dan bapaknya, mempersilahkan bapak ibunya ini memasuki surga dan kami berbahagia disana. 3 hari setelah melahirkan aku ke salon, jalan-jalan, dan merencanakan hari-hari yang indah bersama suami dan ketiga anak kami. Ada banyak rencana yang sempat tertunda saat aku hamil Adiba, tidak banyak kesempatan untuk lebih dekat dengan ketiga anakku saat aku hamil Adiba. Saat ini aku bersyukur memiliki suami yang begitu memperhatikanku, ketiga anak lelakiku yang pandai. Dan Adiba di surga. 

19022019
Untuk kehamilan selanjutnya sepertinya memberikanku banyak pelajaran, setelah selesai nifas aku akan cek lab, tes beberapa hal yang berkaitan dengan rahim dan riwayat kesehatan agar kehamilan selanjutnya lebih sehat sebagaimana kehamilan pertama hingga ketiga yang tidak pernah memiliki masalah. Tapi aku dan suami sepakat untuk menunda kehamilan hingga 5 tahun ke depan, usia yang ideal untuk memiliki anak lagi ☺ 

“Hari ini aku tidak meminta ini dan itu pada Tuhan, hari ini aku berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberiku kehidupan”

Friday 11 January 2019

,   |  No comments  |  

USG 4D Usia Kandungan 6 Bulan

Yeaaaay hari yang ditunggu telah tiba, sudah masuk 24 w atau 6 bulan lebih 2 hari, saatnya untuk ngintip si cantik dalam kandungan, oh ya kenapa aku bilang si cantik? karena usia kandungan 16w udah ketahuan kalau dia jenis kelaminnya cewek (bisa dibaca disini), kebayang kan gimana rasanya setelah 3x hamil dan lahir cowok semua baru kali ini hamil anak perempuan,
oh ya, langsung aja ke hasil USG 24w2d yah 😎


Detak jantung normal, seneng banget dengernya jedug-jedug gituh. apalagi dia udah aktif nendang-nendang daripada bulan kemarin 😍💖 


Ga keliatan dedenya :( btw, ini prakteknya sama dr. Dian di Mutiara Hati, ga sama dr. Sulfakar karena beliaunya lagi bepergian, dan baru pertama kalinya periksa ke Mutiara Hati sama dr. Dian, ini usg terlama selama kontrol disini, kenapa terlama? karena 7 menit buat cari wajah si kecil dianya ga mau nampakin wajahnya, sembunyi terus :( nih video durasi hampir 7 menit 

nunggu wajah dia nongol :D


Dan ukuran si baby waktu USG mundur dari hitungan seharusnya, seharusnya sudah masuk 24w tapi di USG 22w, yaaaah yang penting sehat lah ya nak, dan dia bener bener cantik looh, cewek 😗😚


Hasil USG
  • FL (Femur Length): ukuran panjang tulang paha bayi = 3,81 cm
  • GA (Gestational Age): perkiraan umur kehamilan = 22w1d
  • EDD (Estimated Delivery Date): perkiraan persalinan = 04-05-2019
  • AC (Abdominal Circumferencial): ukuran lingkaran perut bayi = 16,80 cm
  • HC (Head Circumferencial): lingkaran kepala = 20,63 cm 
  • BPD (Biparietal diameter): ukuran tulang pelipis kiri dan kanan = 5,53 cm
  • EFW (Estimation Fetal Weight): perkiraan berat bayi = 475 gr
Alhamdulillah semuanya normal, detak jantungnya, jari-jari tangan dan kaki, kepala dan fisiknya semuanya sempurna. Terima kasih ya Allah atas karunia ini

Semoga kamu sehat terus ya nak, happy di rahim dan lahir pada saat yang tepat, lancar segalanya. 😘 Aaaamiiiin 
,   |  No comments  |  

Make Up untuk Menutup Jerawat Saat hamil

Hamil kali ini berbeda dengan hamil sebelumnya, bahkan beda jauuuh sekali. Kalau morning sickness atau all day sickness alias mual muntah sepanjang hari selama hamil sih sama aja ya, mulai dari anak pertama sampai ketiga sudah langganan. Tapi tunggu, hamil anak ke-4 yang kata mesin USG nya cewek ini bener-bener istimewa, ini sudah masuk 7 bulan masih betah aja mual mualnya gak hilang 😭 trus lagi, biasanya hamil tampak cetar mempesonahh, kali ini aku harus rela dihinggapi masalah jerawat yang seumur hidup aku jarang banget jerawatan, kalaupun jerawat muncul itu pasti karena jadwalnya mau mens, dan kulitku bukan tipe-tipe kulit yang sensitif, alias kulit badak 😝 jadi nyoba produk apapun (asal ga abal-abal yah) ga pernah sampe kena efek jerawat atau masalah kulit lainnya. Hwaaa taugasiiii rasanya itu pingin nangis aja setiap liat kaca, ditambah lagi konsultasi ke terapis langgananku perawatan katanya gak boleh dikasih apa-apa karena takut berbahaya buat janin, dan katanya nanti bisa hilang sendiri kalau sudah melahirkan. oh mafessssss  😭😭😭😭😭  jadi akutu kudu nunggu beberapa bulan lamanya untuk bisa memperbaiki wajahku yang awalnya baik-baik saja Tuhaaan. hikss, belum lagi yang bikin frustasi tuh saat ketemu orang komennya macem-macem, dikira pake krim abal-abal lah sampek muka jadi ancur, trus komen-komen ngeselin lainnya yang bilang "kamu hamil kok tambah jelek?" huaaa *nangis sambil ngemil cilok*.. tapi untung suami selalu membesarkan jiwa dan ragaku wokwokwowk, katanya "ibu hamil itu bagaimanapun tetap cantik", bagi yang penasaran sama wajahku nih aku tunjukin bagaimana dosa-dosa yang menempel di wajah 😵😵😅

ngapaen si pake di wm segala sok syantiq ngartes :p yakali ntar dicomot seller buat testi produk geje :p

Wait, mana penampakan dosanya? Bentar ya mengenang wajah 'which is' pas aku belum hamil atau pas beranak 3. masih mulus-mulus aja dan gak pernah punya masalah sama jerawat, tapi usia kehamilan masuk 4 bulan mulai kayak gini 👇 *menangyyyyyssss

langit tak berbintang tyadalah indah *menghibur diri

Daaaaaaan, masuk 5 bulan mulai menjamah hingga ke hidung, kayak gini 👇*menangyyyyssss sambil keramas

mon maap bukan endorse buku :p kebetulan cuma punya dokumentasi raique yang ini saat hamil 5 bulan, sisanya bete abis males poto :p

Masuk 6 bulan makin parah pemirsaa ga cuma area dagu aja, tapi juga alis, jidat, dan paling parah pipi kiri ditumbuhi jerawat batu yang sakiit banget :( 👇

*menangyyyyysss darahhh

*Semua poto di atas pake foto kamera yang ga ada byuti-byutinya sama sekali, maklum hape samsul emang ga pernah boong wakakakak :(

Segala cara sudah ku tempuh termasuk beli krim anti jerawat yang aman buat bumil sampai skincare anti acne yang aman buat bumil yang lumayan nguras retjeh sobat misqueen, mungkin kalau buat beli pisang goreng bisa beli sama grobaknya dan molai buka usaha pisang goreng anget buat balikin modal :( tapi tetep aja ini muka gabisa diapa-apain, dan baru kali ini menyadari bahwa ucapan Mbak Terapis benar adanya :(, percuma dikasih krim atau skincare anti acne kalau hormon hamil ya ga bakal bisa hilang :( akunya yang bandel, beli krim oles herbal lah, krim dari jepang yang konon ampuh buat jerawat dan di websitenya dicantumin ingre yang boleh buat bumil busui, sampe beli serangkaian skincare teatree-nya the bodyshop, sampe habis ditumpeh-tumpehkan dan dikoret-koret hingga tetes terakhir penghabisan tetep aja it's not working :( yang bisa kulakukan hanya bersabar wkwk.

Tapi mau bagaimana lagi, bertanya pada rumput bergoyang pun rasanya sia-sia, opo sih.. Karena aku ga maen skincare saat jerawat hormon kehamilan melanda, aku siasati dengan pake make up, sumpah baru kali ini pake make up, biasanya cukup pake sunblock, krim siang sama lippen aja kalau keluar, tapi mengatasi masalah ini kayaknya ga cukup yah, buka-buka youtube tutorial menutup jerawat ga nemu yang pas, karena ribet banget harus pake fondi, padahal aku anti fondi, berasa pake fondi itu kayak berat banget di wajah, aku sendiri ga suka make up tebel, akhirnya aku konsul sama Mbak Terapis cara menutup jerawat yang simpel, pertama aku pake primer dari Lt Pro dulu, karena primer ini lembut banget aku jadi ga perlu oles pelembap terlebih dahulu, setelah itu aku pake concealer, oh ya concealer ini aku pake 2 warna yang aku mix jadi satu, pertama aku pake warna yang lebih gelap, aku pake Lt Pro yang medium, setelah itu aku tutup lagi pake concealer dengan warna yang lebih terang merk Revlon yang Light Medium karena kulitku tonenya kuning, setelah itu aku tap-tap pake beauty blender, setelah dosa-dosa di wajah tertutup, baru aku aplikasikan cushion merk Aprilskin, Aprilskin ini aku suka banget karena cukup coverage dan finishingnya glowing-glowing dewy getohh, aku pake yang light beige. Trus karena kulitku kombinasi yah, normal cenderung berminyak, endingnya aku teplokin bedak tabur biar awet make up nya. Kalau kulit kering ga perlu pake bedak tabur lagi setelah pakai cushion.

alat tempur :p


Lumayan hasilnya jadi kaya gini 👇

plisss gosah di zoom wkwk :p oh ya itu hamil 6 bulan belom keliatan aja perutnya 😣
Apa? Di zoom aja? oke deh, ini versi close up-nya nya setelah pake make up di atas 😵👇 

menantu idaman, bukan hoax :D

Masih keliatan sih jerawatnya kalau dilihat dari deket, haha. Tapi gapapa, lumayan buat mengurangi komentar miring nutrijen saat bertemu live :p 

Yah, sampe segitu dulu yak curhatan bumil yang lagi galau ini, gapapa deh muka jelek yang penting baby sehat-sehat selaluuuu 😗😗😗😗😗😗