Adib bulan kemarin memasuki umur 20 bulan, 4 bulan lagi 2 tahun, persiapan menyapih tentunya, baca-baca dari milis emak-emak tentang weaning with love, weaning with love (selanjutnya WWL) adalah menyapih dengan cinta, cara kerja WWL tidak simpel, butuh ketlatenan ibu, tidak sesingkat yang diharapkan ibu pula, tidak boleh 'menyiksa' psikis anak, tidak boleh pake ramuan-ramuan, tidak boleh pake oles-oles atau tipuan-tipuan yang mengalihkan rasa manisnya ASI, sayang banget kan kalau momen manis menyusui berakhir dengan kepahitan :) yah semua itu tidak boleh dipraktekkan ke anak, yang boleh hanya dengan doa kepada Tuhan agar dimudahkan untuk menyapih, agar diberikan kelapangan hati bagi si ibu untuk menyapih, jujur memang sebenarnya yang lebih tersiksa saat proses menyapih adalah ibu, tidak tega tidak tega dan tidak tega
Membaca cara-cara WWL tersebut kok aku jadi keder duluan yah, gak yakin memakan waktu singkat, akhirnya aku putuskan unyuk menyapih Adib saat usianya 20 m, paling tidak WWL akan memakan waktu 3, 5, 6 atau bahkan 12 bulan lamanya, yah aku rasa ini saat yang tepat, hari pertama tepatnya pada tanggal tekatku sudah bulat untuk menyapih, malam hari sebelumnya aku berdoa khusus pada Allah agar dimudahkan proses WWL ini, saat pagi Adib bangun, karna dalam keadaan setengah sadar aku langsung kasih dia nen, dan lep.. clep clep clep.. eh, adiknya (5 bulan) nangis juga, langsung lep, clep clep clep, dua anak manusia sedang menyusu, heheh.. Kubelai-belai keduanya, Ya Allaah terima kasih atas segala kasih sayangMu kepada kami, kedua anakku bisa mendapatkan haknya untuk ng-ASI
Setelah itu mandi semua, dan sarapan, proses WWL ini benar-benar membutuhkan partner, dan partner terbaik adalah suamiku, saat Adib selesai makan bapaknya kasih air putih, setelah itu main-main hingga tertidur, siang bangun langsung dikasih air putih, main-main lagi, makan siang, sorenya mandi main-main, makan, dst.. sampai malam tiba dia susah tidur kalau gak nenen dulu, kali ini bapaknya beraksi kembali, segera menggendongnya sebelum Adib sempat nenen, bahkan dalam beberapa hari bapaknya Adib terjaga hanya untuk menjaga Adib, tidak memakan waktu lama, sebenarnya sehari itu saja sudah berhasil karna selama hari pertama disapih waktunya lebih banyak bermain dengan bapaknya, tapi benar-benar terasa berhasil menyapih saat bapaknya lagi keluar dan aku bertiga dengan Adib dan Maulana, saat aku menyusui Maulana, Adib tidak minta nenen.. huhuyy senangnyaa..
Alhamdulillah kini di usianya 21 bulan Adib sukses disapih, makannya tambah banyak, minumnya juga banyak, tapi yang aneh bbku kok tetep yah gak naik-naik? istiqomah di angka 37 kg heheh, tapi aku sehat
awet kurus :p |
Yang bikin geli aku sengaja nawarin nenen ke Adib eh dia geleng-geleng
tanda gak mau, kalau aku tanya "ini (tunjuk PD) mimiknya siapa?" dia
nunjuk adeknya (karna belum bisa ngomong lancar), trus kalau aku tanya
"mimiknya mas mana?", dia nunjuk air mineral :)
Alhamdulillah udah sukses menyapih ya. Anakku belum berhasil disapih, padahal udah ditinggalin sehari semalam sama ayahnya aja. Nih udah 2,5 tahun masih nenen :D
ReplyDelete