Sunday, 20 July 2014

, ,   |  2 comments  |  

Selamat Datang Cinta

Saat itu aku cemas, usia kehamilan 10 bulan 10 hari, tapi tanda-tanda melahirkan belum juga ada.. Hasil USG dinyatakan ari-ari sudah pengapuran dan ketuban terancam keruh, dokter kandungan menawarkan 2 opsi; segera diinduksi atau oprasi! Jika induksi tidak berhasil maka mau tidak mau harus oprasi..

Aku sempat drop, memikirkan bayi dalam kandunganku, hanya berdoa dan memperbanyak solawat yang bisa aku lakukan, tak lupa aku senantiasa menghubungi ning Diyah dan ning Cici untuk sekedar ngeces semangat juga motivasi, 2 wanita hebat yang tergabung dalam grup bumil unyu-unyu di bbm ini melahirkan sebulan lebih dulu pada hari yang sama, aku juga menghubungi orang tua dan saudara yang lebih berpengalaman seperti ning Lely dan ning Rida juga teman-teman lainnya minta doaagar diberikan kelancaran, sementara suami memikirkan opsi lain.. yaitu; sowan kyai! Yah.. Bagi kami meminta didoakan dan berharap doa seorang alim adalah satu-satunya jalan yang mampu menenangkan hati kami, suami sowan kepada 2 kyai di Mojokerto, dan alhamdulillah, bagaikan dibasuh dengan air embun, hatiku menjadi begitu tenang dan pasrah saat mamas menyampaikan hasil sowan, kedua kyai berpesan "ojo oprasi nak, insya Allah lancar".. tentunya dengan membawa oleh-oleh air asmak yang sudah didoakan para Kyai, aku percaya bahwa air asmak akan menjadi induksi alami bagi proses persalinanku

14 Ramadhan, tepat jam 11 pagi di usia kandungan 10 bulan 12 hari, aku masih menyusui Danu, tiba-tiba air mengalir dengan deras dari jalan lahir, segera aku batalkan puasaku dan meminum air asmak yang sudah kurendam dengan rumput fatimah, feelingku mengatakan aku akan melahirkan hari itu juga, aku masih belum memberi tau suami, karna aku masih belum merasakan kontraksi, jarak setengah jam kemudian ketuban kembali mengalir, kali ini tidak hanya merembes tapi mengucur spontan, aku baru memberi tau suami dan kami bertiga langsung capcus Rumah Sakit Islam Sakinah dengan membawa perlengkapan si penghuni baru rumah kami :)

Sampai di RS cek ricek ternyata masih bukaan 1, aku sudah pesan kamar, masih menunggu perkembangan, kondisi ketuban mengalir terus, aku diinfus agar tidak dehidrasi, jam 4 sore dicek lagi oleh bidan ternyata masih bukaan 4, yang aku herankan mengapa belum juga muncul kontraksi, saat itulah lagi-lagi bidan buru-buru merujuk ke dokter untuk dioprasi dikarenakan ketuban hampir habis sedangkan aku belum juga merasakan kontraksi, tapi aku ngotot melahirkan normal, aku masih dan selalu meyakini nasehat romo yai untuk mempertahankan proses persalinan secara normal, solawat tak henti-hentinya kulafalkan dan air asmak kuminum sedikit demi sedikit.. Hingga jam 10 malam, dicek sudah bukaan lengkap tapi kepala bayi belum turun, dan lagi-lagi tak ada kontraksi yang kontinyu, akupun menyampaikan pada bidan sudah ada kontraksi, hanya sekedar menghindari oprasi, lalu aku dibawa ke ruang tindakan persalinan, menunggu kepala bayi turun, si sakit itu belum juga datang.. Bidan masih menunggu kepala bayi turun hingga satu jam hasilnya nihil, Ya Allah.. aku pernah berdoa agar tidak merasakan sakit yang teramat sangat ketika melahirkan, kini justru hingga bukaan lengkap aku belum merasakan rasa sakit sama sekali.. Ya Allah biarkanlah sakit itu menghampiriku, asal selamat putraku, buah hatiku..

Tiba-tiba adik iparku datang membawa oleh-oleh air asmak lagi, kali ini dari abi mertuaku, aku ingat saat proses melahirkan pertama dulu, jam setengah 4 sore mulai merasakan kontraksi yang luar biasa sakitnya, padahal masih bukaan 1, bidan memperkirakan besok paginya atau siang baru lahir karna bukaannya masih sempit, setelah diberi air suwuk dari abi 2 jam kemudian langsung bukaan lengkap dan bayi lahir spontan hanya dengan 2x mengejan, aku minum air asmak dari abi dan berharap keajaiban terjadi, benar saja.. tepat jam 12 malam, aku mulai merasakan kembali si sakit yang ditunggu-tunggu itu, kali ini sedikit payah mengejan.. dikarenakan kontraksinya hilang timbul, tidak kontinyu, aku memandang baju dan bedong bayi yang disiapkan disebelahku sebagai penyemangat untukku, juga tetap menggenggam tangan suamiku yang begitu setia mendampingi proses persalinanku, tekat kuat itu berhasil mendorong si kecil keluar tepat pukul 01.02, untuk pertama kalinya ia menangis.. ada rasa lega, haru dan bangga.. Untuk pertama kali pula si kecil mendengarkan adzan dan iqomah bapaknya.. Alhamdulillah semua dimudahkan oleh Allah.. rasa sakit itu menghinggap di tubuhku dalam kurun waktu satu jam.. ari-ari yang awalnya dinyatakan dokter sudah pengapuran ternyata masih bagus, ketuban juga jernih.. Ah, ilmu manusia memang terbatas, bahkan hasil USG pun nihil jika Tuhan berkehendak yang lebih baik untuk hamba-hambaNya.. Syukur yang luar biasa pada Allah atas segala karunia.. putra keduaku lahir dengan sehat selamat dan sempurna, semoga "ADIB MAULANA ASSUFI HADIKUSUMA" Menjadi putra yang berakhlak, menjadi kekasih bagi Sang Maha Pengasih, menjadi seseorang yang zuhud dan wara'.. Amiin Yaa Rabbal Alamiin..

2 comments:

  1. alhamdulillah de adib lancar keluarnya walapun ada masalah sedikit di kontraksi .. ditunggu post tentang de adib nya..

    ReplyDelete

Monggo Pesan dan Kesannya